Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

HYPNOPARENTING

Sebagai orang tua suatu saat tentu kita pernah merasa begitu jengkel manakala anak-anak tidak mau menuruti perintah kita. Dan bila hati sudah jengkel kadang yang terlintas adalah segera menjatuhkan hukuman pada si anak agar dia merasa jera. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya. Bukannya anak merasa jera tetapi justru semakin menjadi-jadi. Dalam hati kecil kita kadang terlintas juga perasaan bersalah karena telah memarahi anak-anak. Tetapi kadang kita tidak melihat kemungkinan lain selain memberi hukuman pada anak-anak. Mendidik anak agar berperilaku baik sesuai dengan yang kita harapkan memang tidak mudah. Kadang kita sudah mendidik anak sedemikian baik, tetapi bila anak mulai berbaur dengan temannya kadang kebaikan yang telah kita usahakan seperti tidak ada bekasnya. Anak seperti lebih menuruti temannya daripada kita orang tuanya. Keadaan yang demikian benar-benar membuat orang tua menjadi stress. Banyak orang tua gagal mendidik anaknya dengan baik. Bukannya karena mereka tidak mampu.

MENENGOK KURIKULUM PAUD

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pengembangan dan pendidikan yang dirancang sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan anak usia dini. LANDASAN • UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional • PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan • Permendiknas No. 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini Peraturan Menteri Pendidikan nasional tentang standar pendidikan anak usia dini Standar pendidikan anak usia dini meliputi pendidikan formal dan nonformal yang terdiri atas : 1. Standar tingkat pencapaian perkembangan 2. Standar pendidik dan tenaga kependidikan 3. Standar isi, proses dan penilaian 4. Standar sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan PENGERTIAN SNP(Standar Nasional Pendidikan) Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah NKRI HUBUNGAN SNP DENGAN KURIKULUM • Standar digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum • Standar bersifat nasi

KTSP TAMAN KANAK-KANAK DOKUMEN II

DOKUMEN II MELIPUTI 1. Program tahunan / semester 2. Perencanaan mingguan 3. Perencanaan harian 4. Penilaian PROGRAM TAHUNAN & PROGRAM SEMESTER Merupakan program pembelajaran yang berisi jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar,hasil belajar,indikator, dan alokasi waktu LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN PROGRAM SEMESTER 1. Mempelajari Kurikulum, kerangka dasar dan standar Kompetensi 2. Menentukan tema 3. Membuat matriks hubungan Kompetensi dasar dengan tema 4. Menetapkan alokasi waktu untuk setiap jaringan tema Tema Semester I: 1. Diri Sendiri, alokasi waktu 3 Minggu. 2. Lingkunganku, alokasi waktu 4 Minggu. 3. Kebutuhanku, alokasi waktu 4 Minggu. 4. Binatang, alokasi waktu 3 Minggu. 5. Tanaman, alokasi waktu 3 Minggu. Tema Semester II: 1. Rekreasi, alokasi waktu 4 Minggu. 2. Pekerjaan, alokasi waktu 3 Minggu. 3. Air, Udara, Api, alokasi waktu 2 Minggu. 4. Alat Komunikasi, alokasi waktu 2 Minggu. 5. Tanah Airku, alokasi waktu 3 Minggu. 6. Alam Semesta, alokasi waktu 3 Minggu

JENIS GURU

ADA 3 JENIS GURU, ANDA TERMASUK YANG MANA? oleh: Munif Chatib Dalam minggu ini penulis banyak menerima undangan berbicara dalam acara halal bihalal beberapa sekolah. Hampir kebanyakan yang hadir adalah semua pengurus yayasan, kepala sekolah dewan guru dan semua karyawan yang bekerja di sekolah tersebut. Seorang kawan yang kebetulan menjadi direktur di sebuah sekolah membisikkan sesuatu yang penting sebelum saya naik panggung. “Pak Munif tolong beri motivasi dan semangat para guru ya agar mereka lebih baik lagi dalam bekerja”. Memang sekolah sebagai institusi yang didalamnya wajib membutuhkan sentuhan manajemen sumber daya manusia, sebagai maqom manajemen yang tertinggi, guru adalah komponen yang maha penting. Bahkan kualitas pendidikan bangsa ini banyak ditentukan oleh kualitas para gurunya. Guru adalah ‘bos in the class’. Guru adalah orang yang bertatap muka langsung dengan peserta didik. Artinya roda komunitas yang bernama sekolah sangat diwarnai oleh kinerja para gurunya. Pentingnya

Bangun Kebiasaan Baik Anak dari Rumah

,sekolah berawal dari rumah. sebelum berguru dengan pengajar di sekolah, anak-anak lebih dulu mendapat pendidikan dari orang tuanya. Kita menyebutnya pelajaran keterampilan hidup. Menurut Toge Aprilianto, MPsi, dalam bukunya Saatnya Melatih Anakku Berpikir, keterampilan hidup dapat mengembangkan potensi yang dimiliki anak secara optimal. Hal inilah yang nantinya akan memampukan anak menjalani kehidupannya dengan nyaman. ,lantas, bagaimana jika anak menunjukkan perlawanan saat kita berusaha untuk memasukkan ketrampilan itu ke dalam dirinya? Menurut Hal Edward Runkel, terapis keluarga sekaligus penulis buku Scream Free Parenting, perlawanan timbul karena orang tua menempatkan posisinya sebagai "pemerintah" dan "penuntut" pada anak. Padahal, tidak harus sampai begitu. Kita bisa menerapkan trik-trik pintar yang memudahkan anak menyerap apa yang kita ajarkan. ,lebih lanjut, coba telusuri apa saja contoh ketrampilan yang perlu dimiliki anak. Lalu, terapkan dengan tanpa ha

Perlukah Anak Sekolah Sejak Usia Dini?

Profesor Sandralyn Brynes mengungkapkan ada banyak kelebihan dimiliki anak-anak yang masuk sekolah sejak usia dini. Anak-anak ini pastinya selangkah lebih maju ketimbang yang tidak mendapatkan hal tersebut. Berikut ini kelebihan anak-anak yang masuk sekolah sejak dini menurut penyandang gelar Australia and International Teacher of the Year itu: 1.Independen atau mandiri 2.Punya percaya diri 3.Berani mengambil risiko 4.Punya rasa ingin tahu 5.Memiliki ide-ide dan bisa mengembangkan ide-idenya tersebut 6.Bisa menyesuaikan diri dengan cepat 7.Mudah bersosialisasi Lantas bagaimana anak-anak yang tidak masuk sekolah sejak dini? "Anak-anak yang masuk sekolah sejak dini, ketika masuk sekolah dasar sudah siap belajar dengan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya itu. Sedangkan yang tidak, mereka butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri dan memiliki kelebihan tersebut," jelas Sandra yang sudah tujuh tahun menetap di Indonesia dan melakukan penelitian tentang pendidikan usia dini. Kepala

TUJUAN DAN MUKJIZAT MEMBACA

1. Membentuk kasih sayang tuhan 2. Untuk meraih Al-akram sebagaimana dijanjikan Tuhan 3. Menaikkan derajat diri, melebihi derajat manusia 4. Menggerakkan tubuh dan juga jiwa 5. Eksis (mengada) dan mengetahui banyak sekali hal 6. Mendaki tangga kualitas kehidupan 7. Membuat diri kita sebagai manusia dapat menyelidiki kebenaran 8. Membantu totalitas diri melewati lapis demi lapis peristiwa 9. Untuk menuju wilayah baru yang menyimpan pengetahuan baru 10. Untuk bertemu dengan para tokoh, bahkan yang sudah mendahului. 11. Membuat pikiran bersentuhan dengan pikiran si penulis. “Mengikat Makna” by Hernowo, Bandung, 2009. AMBAK MEMBACA Sangat lancar dalam berbahasa Mudah jika ingin menjelaskan sesuatu lewat lisan Dapat mengatasi kegagapan Omongan jadi cukup berisi Mudah mengeksplorasi dan mengembangkan materi yang ingin dibicarakan Bisa memperpanjang dan memperlebar pembicaraan Lebih mudah merumuskan ide-ide Bahasa yang dimiliki semakin berkualitas Mudah menggali dan mengelua

Teori Piaget

Proses-proses kognitif. Teori Piaget adalah teori yan sangat terkenal dan merupakan teori perkembangan kognitif mengenai remaja yang paling banyak dibahas secara luas. Menurut teori Piaget, remaja termotivasi untuk memahami dunianya karena hal ini merupakan suatu bentuk adaptasi biologis. Remaja secara aktif mengkonstruksi dunia kognitifnya sendiri, dengan demikian informasi-indormasi dari lingkungan tidak hanya sekedar dituangkan kedalam pikiran mereka. Agar dunia itu dapat dipahami, remaja mengorganisasikan pengalaman-pengalamannya, memisahkan gagasan-gagasan penting dari gagasan-gagasan yang kurang penting, dan menggabungkan gagasan-gagasan itu satu sama lain. Mereka juga mengadaptasikan pemikiran mereka yang melibatkan gagasan –gagasan baru karena informasi tambahan ini dapat meningkatkan pemahaman mereka. Ketika mengkonstruksi dunianya, remaja menggunakan skema. Skema (shema) adalah sebuah konsep atau kerangka kerja mental yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan menginterpreta

PAHAM TAO TENTANG MENGAJAR

John Heider (1985) menulis satu adaptasi dari Lao Tzu berjudul The tao of Leadership Seorang guru yang bijaksana membiarkan orang lain menginjak tanah. Seorang guru yang baik adalah lebih baik dari seorang guru yang spektakuler. Sebaliknya guru memancarkan pengajaran. Jadilah seorang bidan bagi pembelajaran-permudahkan apa yang terjadi, bukannya apa yang anda pikir harus terjadi. Diam mengatakan lebih banyak ketimbang kata-kata, berikan perhatian. Drama diruang kelas yangn terus menerus berlanjut menyelimuti karya bathin. Biarkanlah waktu untuk pemahaman sejati. Reputasi yang baik mencul secara alamiah dari emlakukan pekerjaan yang baik. Tetapi janganlah merawat reputasi, kecemasan akan menjaditanpa akhir, sebaliknya rawatlah pekerjaan. Untuk mengetahui apa yang terjadi , bersantailah dan jang mencoba untuk mengungkapkannya. Dengarkan diam-diam, tenaglah dan gunakan refleksi. Biarkanlah berlalu rasa ingat diri; yang hanya akan membendung universalitas Anda. Biarkanlah berlalu ego anda

Paly is Back

Tidak heran orangtua dan pendidik jaman sekarang merasa lelah. Kita terperangkap dalam asumsi yang keliru. Kita diberitahu bahwa “lebih cepat itu lebih baik” dalam membesarkan dan mendidik anak. Kita harus mendorong anak untuk terus belajar seperti sedang berada dalam sebuah arena kompetisi yang tak pernah usai. Kita diberitahu bahwa setiap menit dari kehidupan anak harus diisi oleh hal-hal yang “bermakna”, seperti, memberikan musik klasik pada bayi dalam kandungan, memberikan flash cards kepada anak usia belum genap satu tahun, membelikan mainan edukasi semata enggan memberikan mainan sungguhan. Semua dilakukan orangtua agar anaknya memiliki kemampuan intelektual hebat, juga cepat. Anak ibarat kertas kosong yang harus dilukis indah oleh orangtua untuk kehidupan mereka kelak. Banyak keluarga saat ini, terutama di kota besar seperti Jakarta, kedua orangtua bekerja. Banyak waktu habis di luar rumah. Kondisi ini memunculkan rasa bersalah orangtua. Orangtua ingin memastikan anak berada dal

Bersyukur & Optimis

By: M. Agus Syafii Bersyukur & optimis dapat memberi kegembiraan dalam jiwa, membuka cakrawala hati menjadi luas & membuka pintu-pintu kesuksesan juga menjadi motor menggerak kebahagiaan, kegembiraan & produktifitas. Bersyukur dalam hidup ini melahirkan sikap optimis, sikap optimis hanya akan muncul bila kita senantiasa bersyukur karena sikap optimis tertanam keyakinan datangnya kesembuhan ketika sakit, datangnya keberhasilan ketika gagal, datangnya menang ketika kalah, datangnya kebahagiaan ketika bersedih. Membuka pintu harapan, menenangkan hati terhadap rasa takut, menghimpun segala kekuatan & membangkitkan semangat memohon pertolongan & bertawakal kepada Allah. Setiap orang yang beriman yakin akan janji Allah bahwa. 'Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan' (QS. al-Insyiraah : 5-6). Kemampuan mensyukuri nikmat Allah berarti kita menyakini tidak ada yang disebut dengan keberhasilan terlambat datang

Bersyukur Sebagai Terapy

Seorang cenderung bersikap negatif, nyaris dalam segala hal dilihatnya dengan kacamata buram, usahanya gagal, selalu mengeluh tentang dirinya dan sekelilingnya. dia bertanya apa yang harus dilakukan? Seorang teman berkata kepadanya agar memperbanyak hamdalah, karena hamdalah adalah wujud rasa syukur kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sampai suatu hari orang-orang melihat ada perubahan yang menyolok dalam dirinya. Ia tampak lebih bugar, penuh senyuman dan optimisme. Ketika ditanya ia ditanya banyak orang apa yang menyebabkan perubahan itu, ia selalu menjawab, 'ini karena terapi bersyukur.' Setiap pagi selalu mengucapkan hamdalah.' Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah atas semua karuniaMu dipagi yang indah.' ia kemudian memikirkan & melakukan hal-hal yang terbaik disepanjang hari. Disaat malam tiba menjelang tidur, tidak lupa ia memanjatkan doa, 'Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah, untuk semua anugerahMu disepanjang hari ini.' Lalu ia memadamkan lamp