Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2011

Bangun Kebiasaan Baik Anak dari Rumah

,sekolah berawal dari rumah. sebelum berguru dengan pengajar di sekolah, anak-anak lebih dulu mendapat pendidikan dari orang tuanya. Kita menyebutnya pelajaran keterampilan hidup. Menurut Toge Aprilianto, MPsi, dalam bukunya Saatnya Melatih Anakku Berpikir, keterampilan hidup dapat mengembangkan potensi yang dimiliki anak secara optimal. Hal inilah yang nantinya akan memampukan anak menjalani kehidupannya dengan nyaman. ,lantas, bagaimana jika anak menunjukkan perlawanan saat kita berusaha untuk memasukkan ketrampilan itu ke dalam dirinya? Menurut Hal Edward Runkel, terapis keluarga sekaligus penulis buku Scream Free Parenting, perlawanan timbul karena orang tua menempatkan posisinya sebagai "pemerintah" dan "penuntut" pada anak. Padahal, tidak harus sampai begitu. Kita bisa menerapkan trik-trik pintar yang memudahkan anak menyerap apa yang kita ajarkan. ,lebih lanjut, coba telusuri apa saja contoh ketrampilan yang perlu dimiliki anak. Lalu, terapkan dengan tanpa ha

Perlukah Anak Sekolah Sejak Usia Dini?

Profesor Sandralyn Brynes mengungkapkan ada banyak kelebihan dimiliki anak-anak yang masuk sekolah sejak usia dini. Anak-anak ini pastinya selangkah lebih maju ketimbang yang tidak mendapatkan hal tersebut. Berikut ini kelebihan anak-anak yang masuk sekolah sejak dini menurut penyandang gelar Australia and International Teacher of the Year itu: 1.Independen atau mandiri 2.Punya percaya diri 3.Berani mengambil risiko 4.Punya rasa ingin tahu 5.Memiliki ide-ide dan bisa mengembangkan ide-idenya tersebut 6.Bisa menyesuaikan diri dengan cepat 7.Mudah bersosialisasi Lantas bagaimana anak-anak yang tidak masuk sekolah sejak dini? "Anak-anak yang masuk sekolah sejak dini, ketika masuk sekolah dasar sudah siap belajar dengan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya itu. Sedangkan yang tidak, mereka butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri dan memiliki kelebihan tersebut," jelas Sandra yang sudah tujuh tahun menetap di Indonesia dan melakukan penelitian tentang pendidikan usia dini. Kepala

TUJUAN DAN MUKJIZAT MEMBACA

1. Membentuk kasih sayang tuhan 2. Untuk meraih Al-akram sebagaimana dijanjikan Tuhan 3. Menaikkan derajat diri, melebihi derajat manusia 4. Menggerakkan tubuh dan juga jiwa 5. Eksis (mengada) dan mengetahui banyak sekali hal 6. Mendaki tangga kualitas kehidupan 7. Membuat diri kita sebagai manusia dapat menyelidiki kebenaran 8. Membantu totalitas diri melewati lapis demi lapis peristiwa 9. Untuk menuju wilayah baru yang menyimpan pengetahuan baru 10. Untuk bertemu dengan para tokoh, bahkan yang sudah mendahului. 11. Membuat pikiran bersentuhan dengan pikiran si penulis. “Mengikat Makna” by Hernowo, Bandung, 2009. AMBAK MEMBACA Sangat lancar dalam berbahasa Mudah jika ingin menjelaskan sesuatu lewat lisan Dapat mengatasi kegagapan Omongan jadi cukup berisi Mudah mengeksplorasi dan mengembangkan materi yang ingin dibicarakan Bisa memperpanjang dan memperlebar pembicaraan Lebih mudah merumuskan ide-ide Bahasa yang dimiliki semakin berkualitas Mudah menggali dan mengelua

Teori Piaget

Proses-proses kognitif. Teori Piaget adalah teori yan sangat terkenal dan merupakan teori perkembangan kognitif mengenai remaja yang paling banyak dibahas secara luas. Menurut teori Piaget, remaja termotivasi untuk memahami dunianya karena hal ini merupakan suatu bentuk adaptasi biologis. Remaja secara aktif mengkonstruksi dunia kognitifnya sendiri, dengan demikian informasi-indormasi dari lingkungan tidak hanya sekedar dituangkan kedalam pikiran mereka. Agar dunia itu dapat dipahami, remaja mengorganisasikan pengalaman-pengalamannya, memisahkan gagasan-gagasan penting dari gagasan-gagasan yang kurang penting, dan menggabungkan gagasan-gagasan itu satu sama lain. Mereka juga mengadaptasikan pemikiran mereka yang melibatkan gagasan –gagasan baru karena informasi tambahan ini dapat meningkatkan pemahaman mereka. Ketika mengkonstruksi dunianya, remaja menggunakan skema. Skema (shema) adalah sebuah konsep atau kerangka kerja mental yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan menginterpreta

PAHAM TAO TENTANG MENGAJAR

John Heider (1985) menulis satu adaptasi dari Lao Tzu berjudul The tao of Leadership Seorang guru yang bijaksana membiarkan orang lain menginjak tanah. Seorang guru yang baik adalah lebih baik dari seorang guru yang spektakuler. Sebaliknya guru memancarkan pengajaran. Jadilah seorang bidan bagi pembelajaran-permudahkan apa yang terjadi, bukannya apa yang anda pikir harus terjadi. Diam mengatakan lebih banyak ketimbang kata-kata, berikan perhatian. Drama diruang kelas yangn terus menerus berlanjut menyelimuti karya bathin. Biarkanlah waktu untuk pemahaman sejati. Reputasi yang baik mencul secara alamiah dari emlakukan pekerjaan yang baik. Tetapi janganlah merawat reputasi, kecemasan akan menjaditanpa akhir, sebaliknya rawatlah pekerjaan. Untuk mengetahui apa yang terjadi , bersantailah dan jang mencoba untuk mengungkapkannya. Dengarkan diam-diam, tenaglah dan gunakan refleksi. Biarkanlah berlalu rasa ingat diri; yang hanya akan membendung universalitas Anda. Biarkanlah berlalu ego anda

Paly is Back

Tidak heran orangtua dan pendidik jaman sekarang merasa lelah. Kita terperangkap dalam asumsi yang keliru. Kita diberitahu bahwa “lebih cepat itu lebih baik” dalam membesarkan dan mendidik anak. Kita harus mendorong anak untuk terus belajar seperti sedang berada dalam sebuah arena kompetisi yang tak pernah usai. Kita diberitahu bahwa setiap menit dari kehidupan anak harus diisi oleh hal-hal yang “bermakna”, seperti, memberikan musik klasik pada bayi dalam kandungan, memberikan flash cards kepada anak usia belum genap satu tahun, membelikan mainan edukasi semata enggan memberikan mainan sungguhan. Semua dilakukan orangtua agar anaknya memiliki kemampuan intelektual hebat, juga cepat. Anak ibarat kertas kosong yang harus dilukis indah oleh orangtua untuk kehidupan mereka kelak. Banyak keluarga saat ini, terutama di kota besar seperti Jakarta, kedua orangtua bekerja. Banyak waktu habis di luar rumah. Kondisi ini memunculkan rasa bersalah orangtua. Orangtua ingin memastikan anak berada dal