Ibu kuatlah kau dalam bebanmu..
Urat-urat dikakiku membiru..
Tanda kelelahan yang tak terobati.
Terpendam dalam niat perjuanganmu. .
Yang kau perjuangkan kini telah kuat melangkah..
Sudah lebih besar dari dirimu..
Namun kasih itu tetap tercurah..
Langkah-langkah kami tidak lagi dapat kau ikuti..
Kami berlari mengejar kehidupan...
Doamu tak putus untuk keselamatan jiwa kami..
Bersama air mata pengharapan kau temani langkah kaki ini.
Dan kau tetap dirumah tuamu..
Menunggu anak cucumu berkumpul setahun sekali..
Menanti keriuhan tawa dan keramaian setahun sekali..
Setahun sekali hatimu merasakan nikmatnya bersama
Setahun sekali .... aku menatap senyummu..
Maafkan aku ibu..
Maafkan aku Sahabatku
I Love You
Urat-urat dikakiku membiru..
Tanda kelelahan yang tak terobati.
Terpendam dalam niat perjuanganmu. .
Yang kau perjuangkan kini telah kuat melangkah..
Sudah lebih besar dari dirimu..
Namun kasih itu tetap tercurah..
Langkah-langkah kami tidak lagi dapat kau ikuti..
Kami berlari mengejar kehidupan...
Doamu tak putus untuk keselamatan jiwa kami..
Bersama air mata pengharapan kau temani langkah kaki ini.
Dan kau tetap dirumah tuamu..
Menunggu anak cucumu berkumpul setahun sekali..
Menanti keriuhan tawa dan keramaian setahun sekali..
Setahun sekali hatimu merasakan nikmatnya bersama
Setahun sekali .... aku menatap senyummu..
Maafkan aku ibu..
Maafkan aku Sahabatku
I Love You
Komentar