Langsung ke konten utama

PAHAM TAO TENTANG MENGAJAR

John Heider (1985) menulis satu adaptasi dari Lao Tzu berjudul The tao of Leadership
Seorang guru yang bijaksana membiarkan orang lain menginjak tanah. Seorang guru yang baik adalah lebih baik dari seorang guru yang spektakuler. Sebaliknya guru memancarkan pengajaran. Jadilah seorang bidan bagi pembelajaran-permudahkan apa yang terjadi, bukannya apa yang anda pikir harus terjadi. Diam mengatakan lebih banyak ketimbang kata-kata, berikan perhatian.
Drama diruang kelas yangn terus menerus berlanjut menyelimuti karya bathin. Biarkanlah waktu untuk pemahaman sejati. Reputasi yang baik mencul secara alamiah dari emlakukan pekerjaan yang baik. Tetapi janganlah merawat reputasi, kecemasan akan menjaditanpa akhir, sebaliknya rawatlah pekerjaan. Untuk mengetahui apa yang terjadi , bersantailah dan jang mencoba untuk mengungkapkannya. Dengarkan diam-diam, tenaglah dan gunakan refleksi. Biarkanlah berlalu rasa ingat diri; yang hanya akan membendung universalitas Anda. Biarkanlah berlalu ego anda dan anda akan menerima apa yang anda butuhkan. Berikanlah kredit, dan anda mendapat lebih banyak.. Bila anda merasa paling dihancurkan, anda paling siap untuk bertumbuh. Bila anda menginginkan sesuatu anda akan mendapatkan lebih banyak.Semakin sedikit yanganda buat untuk diri sendiri anda sendiri, semakin banyak yang anda dapatkan. Alih-alih berusaha keras, bersikaplah enteng, ajarlah dengan teladan, amka lebih banyak yang akan terjadi. Upaya untuk tampil Brilian tidak akan dicerahkan. Anugerah dari guru yang hebat adalah menciptakan kesadaran akan kebesaran dalam diri orang lain. Karena guru dapat melihat dengan jelas cahaya yang dipancaran pada orang lain. Mengajarlah sebagai prajurit dan sebagai penyembuh, sebagai pemimpin dan sebagai bawahan. Kekuatan dan intervensi yang terus menerus akan meledak seperti juga kekalahan yang terus menerus. Tidak ada orang yang bisa mendorong sungai ; sentuhan pemeimpin itu ringan. Membuat orang lain melakukan apa yang anda inginkan agar mereka lakukan. Dapat menjadi kegagalan. Walaupun bisa setiap saat mengeluh, dendam mereka bisa setiap saat muncul dalam banyak bentuk. Oleh karena itu. Kemenangan anda bisa menjadi kekalahan. Mengelolah hidup orang lain membutuhkan kekuatan; mengelolah hidup diri sendiri adalah kekuatan yang riil.
Seorang guru yang tidak efektif sering menghabiskan banyak waktu untuk menggambarkan bagaimana segalah sesuatu itu bisa berbeda, atau mempersoalkan peristiwa-peristiwa aktual. Seorang guru yang tidak bijaksana mendorong dan menguatkan orang dan situasi , dan akibatnya banyak menggangu. Supaya anda bertumbuh menjadi Guru master Anda harus tahu apa sebenarnya mengajar itu. Mengajar itu adalah melayani orang lain, membantu setiap orang menemukan diri tertingginya, kerendahan hatinya, pengakuannya, dan memberikan kepada orang lain penghargaan dari cinta yang mereka butuhkan utnuk bertumbuh. Anutlah apa yang dikatakan Tao tentang mengajar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONEKSI ANTAR MATERI 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

                            ======= TERIMA KASIH ========

PRINSIP PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN

  CREATED: YULIANA, S.Si.,S.Pd.,M.Pd. Pendidikan yang memerdekakan adalah Pendidikan yang menciptakan kebahagiaan lahir dan batin dimana yang dimaksud adalah peserta didik   bisa mandiri, bisa berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang lain, menyadari hak dan kewajiban. Seperti pada konsep yang dipaparkan oleh KHD, dimana Konsep pendidikan yang memerdekakan Ki Hadjar Dewantara yang bermakna bahwa pendidikan seharusnya mengantar anak didik menjadi manusia merdeka, namun tidak mengganggu kemerdekaan orang lain. Inilah yang oleh Ki Hadjar disebut sebagai manusia merdeka yang cakap mengatur hidupnya secara tertib. Dan konsep KHD sangat selaras dan banyak diterapkan di sekolah sekolah sekarang ini, melalui praktik baik baik. Kebijakan-kebijakan pendidikan seperti penentuan kurikulum, akses pendidikan, pendistribusian guru, penentuan anggaran pendidikan, pelibatan masyarakat dalam pengembangan pendidikan dan sebagainya, sudah sepatutnya berlandaskan pada visi pendidikan yang memerdekak

my Mayyana (Aysha Afiqah Mayyana & Aishwa Afiyah Mayyana)